Selasa, 20 Januari 2009

Maaf...

Maaf!
mungkin para pengunjung blog ini (yang saya syukuri masih ada) heran. Kenapa ya ni blog gak pernah diupdate?
udah 2 bulan dari tulisan saya terakhir, "Resesi" dan itu jadi tulisan terakhir dalam 2 bulan ini. bagi seorang blogger cuma satu penjelasan atas ini: Malas!
bener sih, 2 bulan terakhir ini saya disibukkan oleh 2 hal,
yang pertama:
PES 2009....
yang kedua:
Rancangan...

Kenapa?
tulisan yang ngebahas keduanya saya sajikan pada postingan selanjutnya,
yang penting sekarang saya minta maaf dulu sama semuanya, sama Rara (ambardhika.wordpress.com), sama Ian (zonakami.blogspot.com), Syahrial (yang komen di postingan about NBA) sama ABC, etc...

saya pamit undur dulu. ciaoo



Rabu, 19 November 2008

Resesi

Pernah ada suatu zaman di Amerika Serikat dimana sebagian besar penduduknya dilanda keresahan dan ketakutan setiap harinya. Resah karena tidak ada lapangan pekerjaan, tidak ada makanan yang mencukupi dan takut kalau-kalau mereka besok tidak akan tinggal di tempat yang sama dengan yang mereka tinggal hari ini. Juga takut dengan dewa maut yang senantiasa menghampiri mereka beberapa bulan setiap tahun, musim dingin.

Tidak ada yang bisa dilakukan pada masa itu, kecuali berusaha mendapatkan pekerjaan menjadi buruh-buruh kasar, itupun harus berebut dengan ribuan pencari pekerjaan lainnya. Tidak ada jaminan pada masa itu. Tidak ada spekulasi. Yang ada hanyalah anda hidup hari ini dan berusaha untuk tetap hidup esok hari. Mengerikan memang. Tapi itulah kenyataan sebenarnya dari resesi ekonomi Amerika Serikat pada tahun 1930-an. Bertahun-tahun para warga kelas menengah harus berjuang untuk makan, tinggal dan hidup. Sebelum seorang bernama FD Roosevelt dengan kebijakannya sebagai presiden USA terhadap ekonomi pada masa itu berhasil membawa keluar rakyatnya dari krisis. Sebuah prestasi yang membawa dirinya dikenang sebagai salah satu presiden terbaik Amerika Serikat hingga kini.

Kini, dunia terancam resesi. Tentu yang terparah adalah Amerika Serikat, sumber dari segala permasalahan yang ada. Dimulai dari melambungnya harga minyak yang diyakini sebagian kalangan karena kebijakan Amerika terhadap timur tengah, rontoknya nilai properti dalam negeri yang dikenal sebagai Subprime Mortgage hingga kecerobohan para spekulan yang mengakibatkan runtuhnya Lehman Brothers, bank investasi terbesar keempat di Amerika. Cukuplah ketiga masalah ini menjadi penghancur ekonomi dunia dan penyebab kolapsnya perusahaan besar Amerika yang berpengaruh global. Freddie Mac dan Fanni Mae adalah korban awalnya lalu diikuti dengan Merril Lynch (diselamatkan setelah diambil alih oleh Bank Of America), AIG, Goldman Sachs, dan Morgan Stanley. Untungnya tiga nama terakhir berhasil diselamatkan oleh tindakan cepat tim ekonomi AS pimpinan presidan George W Bush lewat rancangan dana talangan 700 miliar dolar.

Tapi ini masih gerimis, begitu kata ekonom Adimarwan Karim dalam sebuah kolom harian nasional. Hujan badai masih menunggu di depan, badai yang belum dapat diprediksi secara jelas kekuatannya. Badai yang bahkan mampu membangkrutkan negara-negara yang perekonomiannya sedikit banyak bergantung terhadap ekonomi bangsa adidaya, Amerika Serikat.

Analisis Adimarwan Karim mulai menunjukkan kebenaran. Belasan negara uni Eropa kini terancam resesi dimulai dari Islandia yang terancam bangkrut karena bank-bank terbesarnya dilikuidasi hingga raksasa ekonomi terbesar di benua biru tersebut, Jerman.

Sementara itu ekonom papan atas dunia, Stephen S Roach dalam wawancaranya yang dituang di harian Republika beberapa waktu lalu juga memberikan statement yang bernada pesimis terhadap krisis ini. Ia meyakinkan dunia bahwa krisis ini sangat mematikan dan untuk segera kembali normal akan membutuhkan waktu yang sangat lama karena proses pemulihan ekonomi yang sangat lemah. Atau Wok-Shape, ekonomi tumbuh melandai.

Mengerikan? Jelas. Butuh kerjasama setiap negara dan juga terobosan-terobosan baru yang yang lebih efektif dari Amerika Serikat untuk menekan ancaman resesi ini. Dan semua ini menjadi tugas berat pemerintahan baru Amerika yang dipimpin Obama. Apakah ia akan berhasil seperti FD Roosevelt atau hanya menjadi pemimpin yang gagal seperti pendahulunya? Kita tunggu.

Evolusi Windows

Saat Windows Vista dirilis banyak kalangan meramalkan bahwa sistem operasi ini akan menjadi sebuah terobosan baru dalam jagat dunia komputer seperti saat Windows XP muncul dulu. Nyatanya? Vista menjadi sebuah proyek gagal dan mengecewakan. Banyak konsumen mengeluhkan kinerja vista yang lambat dan sering ‘hang’. Sementara masalah paling besar Vista sendiri adalah tidak mampunya Vista bekerja dengan driver-driver hardware kebanyakan karena Microsoft sendiri dalam konferensi WinHEC mengakui ‘banyak mengubah model driver dan hal-hal lain pada sistem yang lebih rendah’ (udaramaya.com).

Tapi, kini proyek terbaru Micosoft bertajuk Windows 7 akan menjadi harapan tersendiri bagi para pemakai Windows di seluruh dunia. Direncanakan rilis pada 2010, Windows 7 sepertinya bakalan diluncurkan pada pertengahan 2009 ini. Beberapa keunggulan dari Windows terbaru ini mulai sedikit demi sedikit dibocorkan para petinggi Microsoft. Seperti kemampuan bekerja sama dengan driver driver para vendor yang jauh lebih baik dari vista. Lebih jauh lagi, Windows 7 dijanjikan akan lebih hemat daya, stabil, cepat dan mampu booting lebih cepat daripada Vista.
Nah, dari pandangan saya sendiri Windows 7 ini akan menjadi ‘klimaks’ kebangkitan kapitalisme terbesar didunia komputer, Microsoft. Gagal dengan Vista tak ayal lagi merugikan perusahaan ini hingga milyaran dolar AS. Meskipun berusaha menutupi kerugian tersebut dengan menghadirkan update-update terbaru dalam pengoptimasian Vista tetap saja anggapan konsumen yang sudah pesimis tidak bisa mengibarkan kembali nama Vista yang sudah didengungkan para petinggi Microsoft sejak lima tahun lalu.
Pertanyaannya, apakah Windows 7 ini akan menjadi sebuah evolusi terbaru dari operating system modern yang lebih baik atau setidaknya menyamai prestasi XP saat menggantikan Windows seri 98 dan Me dulu? Atau malah segala keunggulan yang dimiliki Windows 7 ini hanya menjadi sekedar janji-janji palsu para petinggi Microsoft seperti pada saat akan mengumumkan kehadiran Vista? Biarlah waktu yang menjawab.


Obama

Yak, Obama. Sebuah nama yang tak pernah kehabisan hal untuk digali. Terlahir di Hawai dari ayah seorang imigran muslim asal Kenya dan ibu berkulit putih asli Amerika. Pernah tinggal dan bersekolah selama 4 tahun di Indonesia. Pernah gagal menjadi anggota kongres. Dan menjadi senator hanya dua tahun sebelum meraih prestasi yang ‘nyaris mustahil’ bagi warga minoritas di Amerika Serikat, President of The United States.
Atas hal-hal tersebut diatas, Obama menjadi bahan atau tema berbagai para penulis, kolumnis dan motivador di seluruh penjuru dunia. Ia telah menjadi simbol sebuah kebebasan sesungguhnya, proyek motivasi yang baik dan sebuah bukti nyata kemampuan anak manusia dalam mengembangkan seluruh daya potensi dan psikologis untuk mencpai prestasi tertinggi.
Tulisan ini sama sekali bukan mengajak anda menjadi seorang Obama-isme, melainkan mengajak kita semua untuk belajar dan memotivasi diri kita agar mampu mengembangkan diri lebih jauh lagi. Siapa sangka seorang bocah yang pernah bersekolah di Indonesia selama empat tahun bisa mendapat gelar Ph.d dari universitas terbaik di jagad ini, Harvard University, sebelum akhirnya menjadi Presiden negara adidaya satu-satunya di dunia, Amerika Serikat.
Bukan, bukan. Sama sekali saya bukan bermaksud mengajak anda bermimpi untuk sesuatu yang mustahil terwujud. Tapi ini lebih kepada sebuah sarana pembelajaran untuk kita semua bahwa seseorang bisa mencapai prestasi tertinggi dalam hidupnya dengan doa, usaha dan kerja keras. Nah, disini Obama telah mencontohkan hal tersebut. Tinggal kitanya sekarang...

Kamis, 13 November 2008

Apa itu Twitter?


Beberapa minggu lalu saat sedang browsing disitus udaramaya.com saya melihat sebuah polling disudut kanan halaman situs tersebut.Pertanyaannya: “Apakah anda menggunakan Twitter?” Seketika saya langsung mengernyitkan kening saya. Saya pun langsung memilih satu dari tiga jawaban yang ada: “Apa itu Twitter?”
Ya, apa itu Twitter? Karena situs udaramaya.com ini sebuah situs mengenai teknologi komputer, saya berpikir ini semacam hardware canggih yang baru dikeluarkan atau sebuah produk software yang memiliki duta “seekor” Tweety. Makhluk kartun berupa burung pipit kecil. Saya makin tertantang mengungkap jati diri Twitter ini karena hasil polling menunjukkan sekitar 77% pemakai polling juga memberi jawaban yang sama seperti saya alias tidak tahu.
Dari hasil penyelidikan saya, Twitter adalah...
Situs jejaring sosial seperti Facebook, Friendster atau My Space. Tapi Twitter berbeda dalam konsep yang ditawarkannya. Dengan kata-kata pamungkas: “What are you doing?” situs ini menekankan pada hubungan yang begitu terikat antar penggunanya. Pesannya pun dibatasi hanya 140 karakter. Nyaris seperti sms. Jadi situs bernama Twitter ini lebih mobile dan lebih update daripada situs jejaring sosial lain yang tadi saya sebutkan.
Lebih menarik Twitter ini adalah cepatnya informasi yang dapat anda terima. BBC menggunakan situs yang baru saja lahir pada tahun 2007 ini untuk mengirim berita terkini kepada para konsumennya. Barack Obama berkampanye juga dengan Twitter dan kini Downing Streer no.10 juga sedang menjajaki kemungkinan penggunaan Twitter. Melihat begitu suksesnya Twitter yang sudah memiliki user sebanyak 3.300.000 orang diseluruh dunia kini muncul situs-situs serupa di internet. Paling gres bernama Yammer.
Tapi, disarankan bagi anda yang ingin menggunakan Twitter untuk memiliki terlebih dahulu perangkat hp dengan fasilitas internet yang baik atau setidaknya laptop yang sering terkoneksi dengan internet. Sebab tanpa dua hal itu, Twitter anda tidak terupdate dengan cepat dan itu berarti sama saja dengan Friendster.

Belajarlah dari McCain

Kemarin saya melihat dilayar televisi seorang artis yang juga politikus Republik Indonesia. Kepalanya dibalut oleh jilbab dan baju yang dipakainya juga sangat sopan. Semua itu menambah nilai plus yang dimilikinya sebab wajahnya juga cantik. Tapi di infotainment pagi itu ia tampak berapi-api. Semangatnya membara menceritakan dan menuduh saingannya yang berhasil memenangi pilkada Tangerang.
Ya. Sebab musabab tuding menuding itu karena si artis kalah dalam pemilihan kepala daerah di Banten. Dia menuduh dan menggugat saingannya yang juga seorang perempuan itu membeli atau mempunyai ijazah palsu. Menurut si artis dalam bukti yang katanya dimilikinya, si saingannya tersebut mendapat gelar sarjana dari Universitas Borobudur hanya dalam waktu 15 bulan! Wallahu ‘alam. Apapun alasan dibalik gugatan sang artis, dia tetap saja kalah. Dan disitu titik penyesalan saya selaku warga negara Republik Indonesia yang luas ini. Dalam wawancaranya kepada pihak infotainment sang artis terlihat begitu angkuh. Dengan modal gelar S3 yang dimilikinya seakan-akan ia merasa jauh lebih baik dari orang lain. Penampilannya saja yang baik dan bersahaja tapi pikirannya tidak. Ia sama sekali tidak mengakui kekalahannya secara terhormat tapi malah mencari-cari kesalahan sang pemenang yang sesungguhnya.
Itulah politik Indonesia. Bergelimang uang dan kehormatan tapi tidak ada jiwa dan moral didalamnya. Sudah sering kita lihat hal-hal semacam ini terjadi. Beberapa waktu lalu Syahrial Oesman dan pendukungnya malah berencana menyerang KPUD secara anarkis karena kalah di pilkada Sumatra Selatan. Gus Dur menyeru kepada “umatnya” untuk golput di pemilu mendatang karena ia tidak memenuhi persyaratan sebagai capres. Dan yang terakhir yang paling hangat tentu saja pilkada Jatim dimana pasanagn yang kalah pimpinan Khofifah Indraparawansa menyatakan akan mengugat hasil pilkada karena diyakini ada kecurangan disana. Kalau diamati memang pilkada Jatim rentan terhadap hal tersebut. Ada dua alasan untuk itu. Yang pertama kandidat Cagub-Cawagub hanya dua pasangan dan hasil perhitungan KPU berlawanan dari hasil quick count dimana pada hasil quick count Khofifah dan pasangannya (lupa saya namanya) diprediksi memenangi pilkada. Berdasarkan berita terakhir, kemenangan Karsa (Soekarwo-Saifullah Yusuf) hanya berbeda 0,40% dari kandidat lain. Sungguh ironis.
Nah. Dari sinilah saya ingin agar orang-orang ini dan politikus-politikus ambisius Indonesia lainnya berkaca pada sosok Jhon McCain, kandidat presiden Amerika Serikat yang baru saja dikalahkan oleh “bocah kulit hitam” bernama Barack Obama. Bocah jika dilihat dari umur McCain yang lebih pantas menjadi “ayah” Obama daripada saingannya. Tepat setelah pengumuman akhir hasil pemilu, McCain dengan rendah hati dan berlapang dada mengakui dan langsung menyampaikan selamat kepada Obama atas kemenangannya itu. Tak ada lagi umpatan, ejekan dan cacian bernada rasis seperti yang biasa ia tujukan kepada Obama selama masa kampanye. Yang ada hanyalah rangkulan hangat, tulus dan penuh senyuman dari seorang veteran perang bernama Jhon McCain.

Road to FM 2009

Akhirnya game yang paling ditunggu-tunggu penggila sepakbola sejati sudah akan beredar pada pertengahan bulan November ini. Saya termasuk diantaranya, satu diantara jutaan orang penikmat game simulasi sepakbola terpopuler didunia, Football Manager. Berbagai perasaan kini berkecamuk dihati. Mulai dari kegembiraan khas pecandu game sampai kekhawatiran seorang mahasiswa yang takut nilainya bakalan anjlok. Tapi apapun yang terjadi sepertinya saya bakalan memainkan game ini.
Ya, memang disatu sisi semester ini saya memiliki dua tugas rancangan yang berarti waktu belajar menjadi lebih padat dari biasanya dan waktu bersantai pun menurun. Tapi hati ini tak kuat untuk melawan cobaan memainkan game ini, karena sejak demonya dikeluarkan pada awal bulan ini, game ini terlihat telah mengalami banyak perubahan dari banyak sisi. Mulai dari simulasi pertandingan yang kini sudah menjadi mengadopsi style 3D sampai pada transfer pemain yang oleh perusahaan pengembangnya telah diperbaiki untuk lebih nyata. Untuk lebih jelasnya klik disini.
Dulu saya gamer sejati untuk berbagai macam game PC. Tapi saya rubah kebiasaan itu saat memasuki awal kuliah. Saya sadari hal ini bakalan mempengaruhi kegiatan kuliah secara negatif. Kini saya tidak menikmati game lain selain Football Manager dan PES/WE nya PS3. Hanya dua game ini yang susah saya singkirkan. Gimana ni... ada saran?
By the way, sambil menunggu saran ampuh kalian saya akan mainkan game ini dulu. Hehehe. Ciao!