Rabu, 19 November 2008

Obama

Yak, Obama. Sebuah nama yang tak pernah kehabisan hal untuk digali. Terlahir di Hawai dari ayah seorang imigran muslim asal Kenya dan ibu berkulit putih asli Amerika. Pernah tinggal dan bersekolah selama 4 tahun di Indonesia. Pernah gagal menjadi anggota kongres. Dan menjadi senator hanya dua tahun sebelum meraih prestasi yang ‘nyaris mustahil’ bagi warga minoritas di Amerika Serikat, President of The United States.
Atas hal-hal tersebut diatas, Obama menjadi bahan atau tema berbagai para penulis, kolumnis dan motivador di seluruh penjuru dunia. Ia telah menjadi simbol sebuah kebebasan sesungguhnya, proyek motivasi yang baik dan sebuah bukti nyata kemampuan anak manusia dalam mengembangkan seluruh daya potensi dan psikologis untuk mencpai prestasi tertinggi.
Tulisan ini sama sekali bukan mengajak anda menjadi seorang Obama-isme, melainkan mengajak kita semua untuk belajar dan memotivasi diri kita agar mampu mengembangkan diri lebih jauh lagi. Siapa sangka seorang bocah yang pernah bersekolah di Indonesia selama empat tahun bisa mendapat gelar Ph.d dari universitas terbaik di jagad ini, Harvard University, sebelum akhirnya menjadi Presiden negara adidaya satu-satunya di dunia, Amerika Serikat.
Bukan, bukan. Sama sekali saya bukan bermaksud mengajak anda bermimpi untuk sesuatu yang mustahil terwujud. Tapi ini lebih kepada sebuah sarana pembelajaran untuk kita semua bahwa seseorang bisa mencapai prestasi tertinggi dalam hidupnya dengan doa, usaha dan kerja keras. Nah, disini Obama telah mencontohkan hal tersebut. Tinggal kitanya sekarang...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Comment Here!